Resume Materi Day-1 PKKMB UNIV

 


Hari pertama Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) adalah acara penting yang menandai awal perjalanan akademik mahasiswa. Fokus utama dari sesi ini adalah membekali mahasiswa dengan prinsip dan keterampilan yang diperlukan untuk berkontribusi secara efektif kepada masyarakat dan negara setelah menyelesaikan kuliah.

I. Indonesia Emas (Mandiri dan Bersatu dalam Nilai Gotong Royong yang Berintegritas) 

Untuk mewujudkan Indonesia emas ini hal pertama yang harus dilakukan adalah mengubah mindset (pola pikir) dengan cara mengubah cara berfikir negatif menjadi lebih positif. Salah satu contohnya adalah membuang jauh-jauh pemikiran tentang "KULIAH DI PTS TIDAK BANGGA" karena sejatinya diera yang sekarang banyak pula ditemukan PTS yang kualitasnya tidak berbeda jauh berbeda dengan PTN. Ada juga mindset yang harus diubah yaitu berhenti berfikir bahwa "BELAJAR HARUS MENUNGGU DOSEN" karena dikuliah kita harus selalu belajar secara mandiri, berbeda dengan sistem mengajar yang ada di SMA yang memualinya dengan menungu diajari oleh gurunya. diperkuliahan ini kita tidak bisa menerapkan pola pikir seperti itu lagi, karena jika masih dilakukan kita akan banyak tertinggal materi. Kita harus pula berhenti santai, karena masa depan harus kita siapkan sejak sekaranga. Berhanti bergantung kepada orang lain, serta harus belajar mandiri dengan cara mengasah skill baik softskill maupun hardskill dan lebih kritis dalam berdiskusi. 

Selanjutnya hal kedua yang harus dilakukan adalah meningkatkan skillset (kemampuan diri). Terutama dalam comunication skill, critikal thinking skill dan degital skill. Kita bisa mengembangkan comunication skill dalam diri kita dengan cara berlatih saat presentasi tugas atau mungkin dengan ikut beberapa organisasi. Kemudian yang terakhir hal yang perlu kita lakukan untuk mewujudkan Indonesia emas adalah dengan menyiapkan toolset. Dengan cara meningjatkan pengalaman, profesionalitas serta personal branding. 


II. Pembinaan Gerakan Nasional Revolusi Mental dan Anti Intoleransi 

Sesi pertama menekankan bahwa untuk membangun bangsa yang kuat, sangat penting mengembangkan gerakan nasional yang menekankan anti-intoleransi dan revolusi mental. Kebesaran suatu bangsa tidak hanya ditentukan oleh ukuran wilayah atau jumlah penduduk, tetapi juga oleh mentalitas dan karakter individu yang hidup di dalamnya. Untuk menciptakan masyarakat yang maju, individu harus memiliki karakter yang kokoh, disiplin, dan berintegritas. Ini berarti setiap anggota masyarakat perlu memiliki sikap dan nilai yang mendukung kemajuan bersama, di mana karakter yang baik dan keteguhan mental menjadi dasar untuk mencapai tujuan kolektif.

Faktor inheren seperti sumber daya alam dan geografi serta faktor sumber daya manusia memiliki dampak besar pada kemajuan suatu negara. Untuk memajukan negara, individu perlu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sifat yang baik. Pendidikan agama yang kuat dan lingkungan sosial yang mendukung merupakan kunci dalam membentuk karakter yang baik. Dengan meningkatkan konektivitas, inklusi, dan penerapan nilai-nilai Pancasila, karakter kolektif yang baik dapat terbangun dan menyatukan keberagaman.


III. Strategi Menumbuhkan Critical Thinking Ability Sukses yang Menemukan Solusi Terbaik

Dalam sesi hari pertama PKKMB, ditekankan pentingnya kemampuan berpikir kritis untuk menemukan solusi yang efektif. Meskipun sering terabaikan di era teknologi modern, keterampilan berpikir kritis sangat vital dalam kehidupan pribadi, profesional, pendidikan, dan spiritual.

Albert Einstein dalam kutipannya menegaskan bahwa kunci untuk kemajuan dan penemuan terletak pada keberanian untuk terus bertanya dan menjelajahi hal-hal yang belum kita pahami. Rasa ingin tahu yang mendalam dan sikap kritis sangat penting karena mereka mendorong kita untuk tidak hanya menerima informasi secara dangkal, tetapi untuk mencari pemahaman yang lebih mendalam. Tanpa mempertanyakan dan menganalisis, kita cenderung merasa puas dengan jawaban yang ada dan tidak melakukan eksplorasi lebih lanjut. Berpikir kritis membantu kita menghindari stagnasi dan mendorong inovasi serta solusi kreatif, yang seringkali merupakan hasil dari pertanyaan-pertanyaan mendalam dan penelusuran yang tekun.

Keterampilan berpikir kritis penting untuk meningkatkan kemampuan penelitian, pemecahan masalah, kreativitas, dan rasa ingin tahu. Untuk mengembangkan keterampilan ini, siswa perlu aktif belajar, terbuka, membedakan antara emosi dan kenyataan, serta menghindari logika yang salah. Mahasiswa dengan keterampilan berpikir kritis yang kuat akan lebih siap menghadapi tantangan dan memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.

Sebagai mahasiswa baru di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) Fakultas Kesehatan (Fkes) Program Studi D4 Analis Kesehatan, hari pertama PKKMB memberikan bekal berharga. Saya tertarik untuk mengangkat beberapa materi yang disampaikan, yaitu:
  1. Materi II yang disampaikan oleh Dr. Ginanjar Rahmawan Influencer Pendidikan, Penulis Buku RMC (Research Model Canvas) & RNM (Research Novelty Model). 
  2. Materi I yang disampaikan oleh Yudi Latif, MA., Ph.D - Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan-Indonesia/PSIK-Indonesia.
  3. Materi IV yang disampaikan oleh Dr. Pulung Siswantara, S.KM., M.Kes Dosen FKM UNAIR, Mentor PKM, Stand Up Comedian


Untuk tetap terhubung dan mendapatkan informasi terbaru seputar kegiatan kampus, jangan lupa ikuti media sosial resmi Universitas Nahdlatul Ulama (UNUSA) di sosial media :
Instagram @unusa_official
Twitter (X) @unusa_official

Link Fakultas: fkes.unusa.ac.id

 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Unusa Gelar Brave ke-4: Dukung SDGs Melalui Kesehatan Mental Remaja

Resume Materi D-2 PKKMB UNIV